Minggu, 30 April 2017

Cara Menghias Kue Tart

Setelah sebelumnya pada artikel Cara Menghias Kue Tart Ulang Tahun, dijaelaskan sedikit tentang cara-cara yang dapat dipilih untuk menghias kue ulang tahun, kali ini akan spesifik membahas tentang menghias kue menggunakan butter cream. Menghias kue pada dasarnya membuat penampilan kue menjadi lebih menarik untuk dilihat. Namun, lebih dari itu fungsi menghias kue sendiri bisa bertujuan untuk menutup kekurangan serta memperbaiki bagian kue yang cacat dengan bahan penghias kue, bahkan dengan kreatifitas, kue bisa berubah bentuknya. Selain itu, menghias kue juga bisa untuk menyatakan ungkapan atau maksud menghias kue. Misalnya sebagai ungkapan rasa kasih sayang dibuat kue berbentuk hati yang dihias dengan bentuk bunga menggunakan warna dominan merah muda.
Untuk menghias kue anda perlu untuk menutup kue tersebut dengan warna yang cantik. Selain untuk menutupi kekurangan baik dari segi warna dan tekstur dari kue tersebut, Penutupan kue bisa menambah cita rasa dan juga warna pada kue. Menutup kue dasar seperti kue sponge, anda bisa menggunakan butter cream, fondant atau Royal icing. Dari pilihan tersebut, ada kelebihan dan kekurangan dari masing-masing bahan. Misalnya Royal icing tidak cocok untuk kue yang banyak terdapat potongan-potongan buah, sebagai gantinya gunakan taburan gula warna-warni sebagai hiasan. Kali ini kulineri akan membagikan tutorial serta cara untuk menghias kue dengan butter cream.

  • Cara Menghias Kue Ulang Tahun dengan Butter Cream


Buttercream adalah jenis krim yang bahan utamanya terdiri atas mentega dan gula. Bermacam-macam hiasan dapat dibuat dengan menggunakan buttercream. Butter cream juga bisa untuk menutup kue untuk menghias kue, dijadikan frosting pada cupcake atau hiasan dekorasi yang dibentuk menggunakan piping bag yang terpasang spuit. Butter cream juga bisa diubah warna dan rasanya sesuai selera. Tinggal tambahkan sedikit sekali pewarna makanan atau perasa maka anda bisa berkreasi dengan berbagai macam warna dan rasa yang cocok dengan tema anda.
Kue dasar yang bisa digunakan sebagai base dari kue ulang tahun ataupun kue yang ingin dihias adalah kue pound atau kue sponge,

  • Cara Menutup Kue Ulang Tahun dengan Butter Cream


Anda akan membutuhkan alat-alat seperti pisau kue bergerigi, scapper, spatula, meja putar dan botol semprot yang berisi air. Jangan lupa, kue yang digunakan harus sudah dingin atau simpan di kulkas selama kurang lebih 30 menit.
Cara Menghias Kue Tart Ulang Tahun dengan Butter Cream dan Spuit :

  1. Pertama-tama, Letakan kue diatas menja putar. Rapikan potongan cake bagian samping dan atas dengan pisau bergerigi tajam agar permukaan kue halus.
  2. Kemudian poles cake dengan buttercream tipis-tipis terlebih dahulu menggunakan spatula atau pisau oles, hal ini dimaksudkan agar remah-remah cake menempel sempurna pada cakenya.
  3. Setelah remahan diamankan dan cake mulai terlihat halus, lapisi kembali cake dengan lapisan selanjutnya. Masukan butter cream kedalam plastic segitiga atau piping bag, semprotkan merata diseluruh dinding cake dan bagian atasnya.
  4. Gunakan scrapper, yaitu alat berbentuk seperti papan tipis yang bisa terbuat dari plastik atau stainless stell untuk merapikan polesan bagian pingir atau dinding cake dan juga bagian atasnya. Cara menggunakan Scapper adalah dengan mengatur posisi scrapper 90° terhadap meja atau alas dan miring 45° pada permukaan sisi kue.
  5. Untuk hasil yang lebih halus, Semprot kue dengan sedikit air menggunakan sprayer kemudian ulangi merapikan kue dengan scapper dengan cara memutar meja putar.
  6. Jangan lupa untuk mendinginkan kue di dalam kulkas selama minimal 3 jam agar butter cream padat dan kokoh. Kue tertutup sempurna dan siap untuk dihias.


Selain untuk menutup kue dengan lapisan yang halus, butter cream juga bisa untuk menutup kue dengan lapisan yang tidak rata. Meski terlihat berantakan namun anda bisa mengakalinya dengan tambahan pewarna atupun hiasan lain, misalnya butter cream cokelat yang dihias dengan aneka permen. Kali ini kulineri.com akan membagikan resep dan cara menghias kue dengan butter cream cokelat yang dipagari dengan wafer.
Cara Menghias Kue Tart Ulang Tahun dengan Butter Cream dan Spuit :

  1. Pertama, Siapkan bahan-bahan yang diperlukan yaitu butter cream cokelat, kue dasar yang sudah dingin dan dimasukan kulkas, wafer berlapis cokelat misalnya kitkat atau snicker dan permen cokelat seperti chacha atau m&m. Jangan lupa, kue yang dipakai harus lebih pendek atau sama tingginya dari wafer lapis cokelat.
  2. Lalu poles cake dengan buttercream menggunakan spatula atau pisau oles hingga rata ke semua dinding kue baik bagian atas atau samping. Usahakan perbanyak olesan pada dinding kue bagian samping.
  3. Kemudian tempelkan wafer lapis cokelat pada dinding kue yang sudahper banyak butter cream, ulangi hingga seluruh bagian kue tertutupi dengan wafer lapis cokelat.
  4. Setelah itu, taruh permen cokelat warna-warni di atas kue, ratakan hingga bagian permukaan atas kue seluruhnya tertutup.
  5. Taruh didalam kulkas minimal 3 jam sebelum disajikan.
Semoga bermanfaat:)




















Pengertian dan macam-macam Senam Lantai

Senam merupakan suatu cabang olahraga yang melibatkan performa gerakan yang membutuhkan kekuatan, kecepatan dan keserasian gerakan fisik yang teratur.

Bentuk modern dari senam ialah : Palang tak seimbang, balok keseimbangan, senam lantai. Bentuk-bentuk tersebut konon berkembang dari latihan yang digunakan oleh bangsa Yunani kuno untuk menaiki dan menuruni seekor kuda dan pertunjukan sirkus.

Senam biasa digunakan orang untuk rekreasi, relaksasi atau menenangkan pikiran, biasanya ada yang melakukannya di rumah, di tempat fitness, di gymnasium maupun di sekolah.Sekarang, sejak kecil banyak anak sudah terbiasa diajarkan senam, baik oleh orang tua, maupun oleh pengajar olahraga di sekolah.
Senam sangat penting untuk pembentukan kelenturan tubuh, yang menjadi arti penting bagi kelangsungan hidup manusia.
Senam ada berbagai macam, diantaranya senam lantai, senam hamil, senam aerobik, senam pramuka, Senam Kesegaran Jasmani (SKJ), dll. Biasanya di sekolah dasar, guru-guru mengajarkan senam-senam yang mudah dicerna oleh murid, seperti SKJ dan senam pramuka. Namun ketika beranjak remaja, banyak orang melakukan senam aerobik, ataupun senam lain termasuk meditasi untuk menenangkan diri.
Gerakan-gerakan senam sangat sesuai untuk mengisi program pendidikan jasmani.Gerakannya merangsang perkembangan komponen kebugaran jasmani seperti kekuatan dan daya tahan otot dari seluruh bagian tubuh. Di samping itu, senam juga berpotensi mengembangkan keterampilan gerak dasar, sebagai landasan penting bagi penguasan keterampilan teknik suatu cabang olah raga. Pengertian senam begitu luas cakupannya yang meliputi berbagai karakteristik geraknya.


  • Rol depan

Guling ke depan adalah berguling ke depan atas bagian belakang badan (tengkuk,punggung,pinggang,dan panggul bagian belakang). Latian guling ke depan dapat dilakukan dengan dua cara,yaitu : guling ke depan dengan sikap awal jongkok dan guling ke depan dengan sikap awal berdiri.
 Caramelakukannyasebagaiberikut:

a. Sikap permulaan jongkok,kedua tangan menumpu pada matras selebar bahu.
b. Kedua kaki diluruskan, siku tangan ditekuk, kepala dilipat sampai dagu menyentuh dada.
c. Mengguling ke depan dengan mendaratkan tengkuk terlebih dahulu dan kedua kaki di
lipat rapat pada dada.
d. Kedua tangan melemaskan tumpuan dari matras, pegang mata kaki dan berusaha bangun.
e. Kembali berusaha bangun.


  • Rol Belakang

Guling ke belakang adalah menggulingka badan ke belakang ,dimana posisi badan tetap harus membulat,yaitu kaki dilipat,lutut tetap melekat di dada,kepala ditundukan sampai dagu melekat di dada.
Cara melakukan guling ke belakang :
a. Sikap permulaan dalam posisi jongkok,kedua tangan di depan dan kaki sedikit rapat
b. Kepala ditundukan kemudian kaki menolak ke belakang
c. Pada saat panggul mengenai matras,kedua tangan segera dilipat ke samping telinga dan telapak tangan menghadap ke bagian atas untuk siap menolak
d. Kaki segera diayunkan ke belakang melewati kepala,dengan dibantu oleh kedua tangan menolak kuat dan kedua kaki dilipat sampai ujung kaki dapat mendarat di atas matras,ke sikap jongkok


  • Lompat Harimah

a) Sikap awal:
· berdiri tegak kemudian mengambil sikap siap berlari dengan kecepatan tertentu.
· jarak pengambilan awalan bisa bervariasi beberapa langkah atau banyak langkah tergantung ketinggian penanda yang ada.

b) Rangkaian loncat harimau dan berguling ke depan:
· Mengambil posisi berdiri tegak kemudian berlari cepat.
· Setelah mendekati penanda segera melakukan tolakan dengan menumpu pada kedua kaki.
· Badan terangkat keatas atau meloncat melewati penanda yang ada, setelah melewati penanda tangan bersiap-siap untuk menumpu pada matras diikuti tengkuk kemudian punggung yang menyentuh matras dilanjutkan dengan gerakan guling ke depan.

c) Sikap akhir
· Melakukan guling depan sampai 2 atau 3 kali,kemudian kembali ke posisi jongkok,
· Kedua kaki menapak sempurna, tangan lurus kedepan badan tidak terjatuh ke samping kanan atau ke samping kiri, kemudian berdiri tegak,kembali ke sikap.

  • Berdiri dengan Kepala (Headstand)

Headstand adalah posisi keseimbangan yang memanfaatkan kekuatan kedua lengan dan kepala (otot leher) sebagai titik tumpunya.

Posisi ini diawali dari posisi jongkok dan menempatkan ujung kepala dan kedua telapak tangan di lantai. Ketika titik tumpu (kepala dan kedua lengan) sudah siap, pelan-pelan titik berat badan dipindahkan ke titik tumpu dan secara perlahan mengangkat kedua kaki yang dibengkokkan ke atas, sehingga panggul dan kedua kaki berada di atas kepala. Kemudian, secara perlahan pula, luruskan kedua kaki hingga terbentuk posisi badan dan kaki lurus membentuk satu garis.

Berdiri dengan kepala adalah sikap tegak dengan bertumpu pada kepala dan ditopang oleh kedua tangan.
Ø Sikap permulaan membungkuk bertumpu pada dahi dan tangan. Dahi dan tangan membentuk segitiga sama sisi.
Ø Angkat tungkai ke atas satu per satu bersamaan. Untuk menjaga agar badan tidak mengguling ke depan, panggul ke depan, dan punggung membusur.
Ø Berakhir pada sikap badan tegak, dan tungkai rapat lurus ke atas.

  • Berdiri Atas Tangan (Handstand)

Hands stand adalah sikap tegak dengan bertumpu pada kedua tangan ,kedua kaki rapat dan lurus ke atas .suatu hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan hands stand adalah harus di lakukan di atas landasan atau alas yang keras (misal lantai).karena akan memudahkan dalam bertumpu,jika dibandingkan melakukannya di atas alas yang lunak (misal kasur).
Cara melakukan gerakan handstand yaitu:

Ø Berdiri tegak kaki diceraikan ke muka dan belakang.
Ø Bungkukkan badan, tangan menumpu selebar bahu, lengan lurus, pandangan agak ke depan, pantat diangkat setinggi-tinginya, tungkai ke depan bengkok, sedang tungkai belakang lurus.
Ø Ayunkan tungkai belakang ke atas diikuti tungkai yang lain.
Ø Kedua tungkai rapat clan lurus, membentuk satu garis dengan badan dan lengan.
Ø Pertahankan keseimbangan.

  • MERODA

       Sikap permulaanBagi yang baru belajar, berdiri menyampingi arah gerakan, kedua kaki dibuka lebar, kedua lengan lurus ke atas di samping kepala serong ke samping dan telapak tangan menghadap ke atas
Cara melakukan gerakan handstand yaitu:

· Awali dengan sikap siap melakukan dengan mengakat salah satu tangan
· Bertumpu tangan, mencoba melewatkan kedua kaki secara bergantian
· Seperti di atas, benda yang dilewati harus lebih tinggi.
· kemudian turunkan kaki satu persatu dengan kaki terbuka lebar
· dan akhir dengan sikap sempuran dengan kedua tanggan di angakat.

  • ROUND OFF

Bagi yang baru belajar, berdiri tegak, kedua kaki rapat, kedua lengan di samping badan.
Cara melakukan gerakan round off
a. Ayunkan kedua lengan keatas sejajar bahu lurus kedepan serong ke atas.
b Sambil mengangkat dan melangkahkan kaki ke kiri ke depan, badan putar kesamping kiri.
c. Bersamaan dengan meletakkan kedua telapak tangan pada matras sejajar bahu, lemparkan kaki kanan lurus ke atas, kemudian diikuti kaki kiri hingga pada posisi handstand.
d. Lemparkan kedua kaki sejauh mungkin.
e. Mendarat pada kedua kaki dan badan menghadap ke tempat semula.
  • Loncat Kangkang
Loncat kangkang adalah gerakan melompati suatu alat dengan cara bertumpu pada alat tersebut. Dalam latihan gerakan ini dapat dapat dilakukan pada peti lompat atau pada teman yang membungkuk.
Cara melakukan loncat kangkang:

Ø Awalan lari cepat badan condong ke depan.
Ø Kedua kaki menolak pada papan tolak sekuat-kuatnya disertai ayunan dari belakang bawah ke depan. Badan lurus, tungkai dipisahkan.
Ø Saat tangan menyentuh pada bagian pangkal kuda-kuda segera menolak sekuat-kuatnya.
Ø Badan melayang di atas kuda-kuda sikap lurus, lengan direntangkan, tungkai lurus dipisahkan (dibuka lebar) pandangan ke depan.
Ø Mendarat dengan ujung kaki mengeper lengan direntangkan ke atas.

  • Lompat Jongkok

Teknik gerakannya sama dengan lompat kangkang menggunakan kuda-kuda, tetapi karena peti lompat lebih panjang maka memerlukan awalan yang lebih panjang dan tolakan yang lebih kuat lagi.
Cara melakukan lompat jongkok:
Ø Awalan lari cepat badan condong ke depan.
Ø Kedua kaki menolak pada papan tolak sekuat-kuatnya, badan condong ke depan dan kedua tangan diayun ke depan dengan sasaran tumpuan tangan pada ujung akhir bagian peti lompat.
Ø Saat melayang badan lurus kaki rapat, kemudian dengan tangan lurus menumpu pada peti lompat.
Ø Kedua tangan menolak kuat pada peti lompat dan dibuka selebar bahu, kemudian kedua kaki ditekuk di dekatkan pada dada dan masuk di antara kedua lengan.
Ø Luruskan badan dan kedua kaki rapat,sesaat sebelum mendarat, pandangan tetap ke depan.
Ø Mendarat lunak, pertahankan keseimbangan.

  •  KAYANG

Kayang adalah posisi kaki bertumpu dengan empat titik dalam keadaan terbalik dengan meregang dan mengangkat perut dan panggul. Nilai dari pada gerakan kayang yaitu dengan menempatkan kaki lebih tinggi memberikan tekanan pada bahu dan sedikit pada pinggang.
Manfaat dari gerakan kayang adalah untuk meningkatkan kelentukan bahu,bukan kelentukan pinggang.
Caramelakukangerakankayangsebagaiberikut :

a. Sikap permulaan berdiri, keduan tangan menumpu pada pinggul.
b. Kedua kaki ditekuk, siku tangan ditekuk, kepala di lipat ke belakang.
c. Kedua tangan diputar ke belakang sampai menyentuh matras sebagai tumpuan.
d. Posisi badan melengkung bagai busur.



























Sumber : https://ciniacinau.wordpress.com/pengertian-senam-dan-jenis-jenis-senam-lantai/

Sistem Tata Surya

Pada materi kali ini, kami akan mengupas lebih dalam mengenai teori yang berhubungan dengan Tata Surya serta apa saja susunan yang terdapat pada sistem peredaran planet tersebut.
Susunan Tata Surya

Pengertian Tata Surya

Apakah definisi dari Tata Surya? Tata Surya merupakan susunan dari benda-benda yang ada di langit kita, yang terdiri dari bintang atau disebut dengan matahari, dan semua objek yang masuk dalam gravitasi-nya.

Beberapa objek lainnya meliputi 8 planet, 5 buah planet kerdil, 173 buah satelit alami yang berhasil tercatat, serta jutaan benda-benda langit seperti meteor, komet, dan asteroid.

Seperti yang telah kita ketahui bahwa masa matahari lebih besar jika dibandingkan dengan objek-objek lain yang ada di dalam susunan Tata Surya. Hal itulah yang menjadi alasan matahari memiliki gaya gravitasi yang kuat sehingga mampu membuat benda-benda tersebut melintasi matahari melalui lintasan orbit.

Susunan Tata Surya

1. Matahari

Pusat gravitasi ini berada pada posisi utama dalam susunan Tata Surya dan juga memiliki kemampuan untuk memancarkan cahaya sendri. Bintang berukuran besar ini memiliki ukuran diameter sebesar 1.392.500 km.

Menurut para ahli, matahari terdiri dari 70% hidrogen, 25% helium, dan 5% gas-gas lainnya. Perkiraan suhu pada matahari yaitu sekitar 60.000°C. selain itu,matahari juga memiliki beberapa bagian, yaitu sebagai berikut :


  • Lapisan paling luar dan nampak abu-abu ketika gerhana. Ketebalannya 700.000 km dengan suhu 1 juta Kelvin.
  • Berperan sebagai atmosfer, dengan ketebalan 2000 km dan suhu 4.500 Kelvin.
  • Merupakan bagian dari bumi yang memberikan cahaya pada kehidupan. Ketebalannya 300 km dan suhu 6.000 Kelvin.
  • Inti Matahari. Massa dari lapisan paling dalam ini adalah setengah dari massa matahari.

2. Planet

a. Merkurius


Planet pada posisi terdekat dengan matahari ini memiliki diameter 4.862 km. Jaraknya dengan matahari mencapai 58 juta km dengan suhu siang hari sebesar 430°C dan saat malam hari mencapai -170°C.

b. Venus


Planet kedua ini berjarak 108 juta km dari pusat Tata Surya dan bergaris tengah 12.100 km. Kondisi di Venus sangat kering karena memiliki suhu 480°C.

Dari bumi kita, Venus akan nampak seperti bintang dengan cahaya indah dan sering terlihat sebelum matahari terbit dan beberapa saat setelah senja.

c. Bumi


Satu-satunya planet yang memiliki kehidupan ini berdiameter 12.750 km dengan jarak 150 juta km dari matahari. Bumi memiliki sebuah lapisan pelindung yang disebut atmosfer, sehingga saat siang hari suhu di bumi tidak terlalu panas dan saat malam hari tidak terlalu dingin.

Bumi juga memiliki sebuah benda yang mengelilinginya atau sering kita sebut dengan bulan.

d. Mars


Planet ini dianggap mirip dengan bumi. Namun, suhuya cenderung rendah. Pada siang hari sebesar -13°C dan saat malam dapat mencapai -80°C. Mars memiliki diameter 6780 km.

Pada planet yang berwarna kemerahan ini terdapat Gunung Olympus yang memiliki tinggi dua kali lipas Gunung Everest. Dan juga terdapat dua satelit yaitu Fobos dan Demos, serta dikelilingi dengan atmosfer tipis.

e. Jupiter


Planet terbesar di Tata Surya ini memiliki diameter 143.000 km. Jupiter memiliki 16 satelit dan yang paling besar bernama Ganymeda. Planet ini juga memiliki atmosfer tipis.

f. Saturnus


Planet terbesar kedua ini dikelilingi dengan cincin yang terdiri dari debu dan partikel kecil berwarna kekuningan. Suhu di Saturnus mencapai -145°C dan memiliki 21 satelit. Satelit terbesar bernama Titan.

g. Uranus


Planet ini berputar berlawanan arah dengan planet lain dan memiliki diameter 49.700 km. Palnet bersuhu -180°C ini memiliki 15 satelit dengan ukuran terbesar bernama Ariel.

h. Neptunus


Jarak tengah Neptunus mencapai 48.600 km dengan suhu -190°C. Terdapat dua satelit yang mengelilingi yaitu Nereid dan Triton.

3. Satelit


Satelit merupakan benda langit yang mengelilingi sebuah planet ketika planet tersebut mengelilingi matahari. Contohnya adalah bulan yang merupakan satelit alami pada bumi.

4. Asteroid


Merupakan benda berukuran yang berkeliling di sekitar bumi dengan lintasan edar yang disebut Sabuk Asteroid. Lintasan edar tersebut banyak ditemukan di sekitar Mars dan Jupiter yang saat ini disebut dengan Ceres, Junov, Vesta, dan Palas.

5. Komet


Benda berjarak paling jauh dari matahari ini terdiri dari salju, debu, dan es yang memiliki ukuran sebesar gunung.

6. Meteoroid


Benda-benda kecil di langit ini melayang tanpa suatu lintasan. Meteor akan tampak berpijar ketika bergesekan dengan atmosfer dan akan hancur sebelum masuk ke dalam bumi.

Demikian uraian tentang Tata Surya. Semoga bermanfaat.





















Sumber : https://www.google.co.id/amp/www.eventzero.org/tata-surya-pengertian-teori-susunan/amp/

Jenis Makanan Halal dan Haram dalam Islam

 
     Namun sebelumnya akan disebutkan terlebih dahulu beberapa sebab suatu makanan dan minuman menjadi haram. Syekh Abu Malik Kamal bin as-Sayyid Salim dalam kitabnya Shahih Fiqih Sunnah menyebutkan bahwa makanan dan minuman menjadi haram karena salah satu dari lima sebab berikut;

  1. Membawa mudharat pada badan dan akal (sebagaiman disinggung pada kaidah ketiga di edisi lalu),
  2. Memabukkan. Merusak akal, dan menghilangkan kesadaran (seperti khamr dan narkoba),
  3. Najis atau mengandung najis,
  4. Menjijikkan menurut pandangan orang kebanyakkan yang masih lurus fitrahnya, dan
  5. Tidak diberi idzin oleh syariat karena makanan/minuman tersebut milik orang lain. Artinya haram mengkonsumsinya tanpa seidzin pemiliknya.


Jenis-jenis Makanan dan Minuman Yang Diharamkan

Salah satu kaidah yang masyhur dalam urusan makanan adalah bahwa segala sesuatu hukumnya halal, kecuali yang disebutkan pengharamannya dalam al-Qur’an dan hadits Nabi. Oleh karena itu di sini akan disebutkan jenis-jenis makanan yang haram sebagai disebutkan dalam al-Qur’an dan al-hadits.

  1. Bangkai

Yaitu hewan yang mati tanpa melalui proses penyembelihan yang syar’i. Dalil pengharaman bangkai adalah firman Allah dalam surah Al-an ‘Am ayat 145:
قُل لَّا أَجِدُ فِي مَا أُوحِيَ إِلَيَّ مُحَرَّمًا عَلَىٰ طَاعِمٍ يَطْعَمُهُ إِلَّا أَن يَكُونَ مَيْتَةً أَوْ دَمًا مَّسْفُوحًا أَوْ لَحْمَ خِنزِيرٍ فَإِنَّهُ رِجْسٌ أَوْ فِسْقًا أُهِلَّ لِغَيْرِ اللَّهِ بِهِ ۚ
“Katakanlah: “Tiadalah aku peroleh dalam wahyu yang diwahyukan kepadaku, sesuatu yang diharamkan bagi orang yang hendak memakannya, kecuali kalau makanan itu bangkai, atau darah yang mengalir atau daging babi — karena sesungguhnya semua itu kotor — atau binatang yang disembelih atas nama selain Allah”.

Termasuk kategori bangkai adalah setiap hewan yang mati secara tidak wajar, tanpa disembelih secara syar’i, yakni :
(a) Hewan yang mati karena tercekik [al-munkhaniqah],
(b) Hewan yang mati karena dipukul [al-mauqudzah],
(c) Al-Mutaraddiyah, yaitu Hewan yang mati karena terjatuh dari tempat yang tinggi,
(d) An-Nathihah, yaitu hewan yang ditanduk oleh hewan lain, lalu mati, dan
(e) Hewan yang dimangsa atau diterkam oleh binatang buas.
Jika suatu hewan mati karena salah satu dari kelima sebab diatas, maka haram memakannya. Kecuali jika masih hidup dan sempat disembelih, maka ia menjadi halal. Dalil larangan untuk hewan yang mengalami kelima kondisi diatas adalah surah Al-Maidah ayat 3:
حُرِّمَتْ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةُ وَالدَّمُ وَلَحْمُ الْخِنزِيرِ وَمَا أُهِلَّ لِغَيْرِ اللَّهِ بِهِ وَالْمُنْخَنِقَةُ وَالْمَوْقُوذَةُ وَالْمُتَرَدِّيَةُ وَالنَّطِيحَةُ وَمَا أَكَلَ السَّبُعُ إِلَّا مَا ذَكَّيْتُمْ وَمَا ذُبِحَ عَلَى النُّصُبِ وَأَن تَسْتَقْسِمُوا بِالْأَزْلَامِ ۚ ذَٰلِكُمْ فِسْقٌ ۗ
“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan.. . “ (Qs:5:3)

Ayat tersebut sekaligus menjadi dalil keharaman jenis makanan yang akan disebutkan selanjutnya.
Faidah (1) Termasuk bangkai adalah bagian tubuh yang terpotong dari hewan yang masih hidup. Maksudnya;hewan tersebut tidak disembelih. Tapi hanya dipotong tubuh tertentu saja, paha misalnya. Maka bagian tubuh yang dipotong itu termasuk bangkai dan tidak halal dimakan. Hal ini berdasakan sabda Nabi yang mengatakan bahwa, “Ma Quthi’a minal bahimati wa hiya hayyah fa huwa maytatun, Bagian tubhuh yang terpotong dari hewan yag masih hidup termasuk bangkai”. (HR. Abu Daud dan Ibnu Majah).
Faidah (2) Ada dua bangkai yang dikecualikan (tidak haram), yakni ikan (hewan laut) dan belalang. Dasarnya adalah perkataan Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, “Telah dihalalkan untuk kita dua macam bangkai dan dua macam darah. Adapun dua macam bangkai adalah ikan dan belalang, . . “ (Diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan Ahmad). Lalu bagaimana jika kita menemukan ikan atau hewan laut lainnya yang terapung di atas permukaan air? Apakah halal dikonsumsi atau tidak? Dalam masalah ini ada dua pendapat ulama. Namun yang paling rajih (kuat) adalah pendapat yang mengatakan ke-halal-an nya. Kecuali jika terbukti secara medis bahwa ikan yang terapung itu sudah rusak dan membahayakan kesehatan atau mengeluarkan bau busuk, maka mengindari dan meninggalkannya lebih utama. Karena hal itu lebih selaras dengan kaidah syari’ah yang mengaramkan setiap makanan yang buruk dan menjijikkan.

2. Darah yang mengalir

Tidak halal mengkonsumsi darah yang dialirkan atau ditumpahkan. Ha ini berdasarkan firman Allah pada surah al-Maidah ayat 3 dan Al-An ‘am ayat 146;
حُرِّمَتْ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةُ وَالدَّمُ ….. ۚ
““Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, . . . “ (Terj. Qs:5:3).
قُل لَّا أَجِدُ فِي مَا أُوحِيَ إِلَيَّ مُحَرَّمًا عَلَىٰ طَاعِمٍ يَطْعَمُهُ إِلَّا أَن يَكُونَ مَيْتَةً أَوْ دَمًا مَّسْفُوحًا . . . .
“. . ., kecuali kalau makanan itu bangkai, atau darah yang mengalir. . . “ (Terj. Qs. 6:146)
Adapun darah yang sedikit semisal yang tersisa pada daging sembelihan, maka hal itu dimaafkan. Selain itu dikecualikan pula hati dan limpa, sebagaimana dalam atsar Ibnu Umar yang diriwayatkan Ibnu Maajah dan Ahmad diatas, “Telah dihalalkan untuk kita dua macam bangkai dan dua macam darah. . . . Dan adapun dua macam darah adalah hati dan limpa “ (Diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan Ahmad).

3. Daging Babi

Berdasarkan firman Allah dalam surah al-Maidah ayat 3 dan Al-An’am ayat 146:
حُرِّمَتْ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةُ وَالدَّمُ وَلَحْمُ الْخِنزِيرِ ………. ۚ
“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, …” (Terj. Qs. 5:3),
قُل لَّا أَجِدُ فِي مَا أُوحِيَ إِلَيَّ مُحَرَّمًا عَلَىٰ طَاعِمٍ يَطْعَمُهُ إِلَّا أَن يَكُونَ مَيْتَةً أَوْ دَمًا مَّسْفُوحًا أَوْ لَحْمَ خِنزِيرٍ ….. ۚ
“,. . kecuali kalau makanan itu bangkai, atau darah yang mengalir, daging babi, . . “ (Terj. Qs. 6: 146).
Penyebutan ‘daging’ mencakup seluruh bagian tubuhnya, baik daging, lemak, tulang, rambut, dan sebagainya. “Tidak ada perselisihan diantara ulama tentang haramnya babi; dagingnya, lemaknya, dan seluruh bagian tubuhnya”, demikian penegasan Penulis kitab Shahih Fiqih Sunnah. Ini termasuk dalam kaidah ‘dzikrul ba’dh yuradu bihil kull’, Menyebutkan sebahagian, tapi yang dimaksud adalh keseluruhan. Jadi hanya disebutkan daging, yang dimaksud seluruh bagian tubuh babi. Karena biasanya yang dimakan dari hewan adalah dagingnya.

4. Hewan yang disembelih Tanpa Menyebut nama Allah atau Menyebut Selain Nama Allah

Dasar pengharamannya adalah surah al-maidah ayat 3 dan Al-An’am ayat 121:
حُرِّمَتْ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةُ وَالدَّمُ وَلَحْمُ الْخِنزِيرِ وَمَا أُهِلَّ لِغَيْرِ اللَّهِ بِهِ ….. ۚ
“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah,. . . “ (Terj. Qs:5:3)
وَلَا تَأْكُلُوا مِمَّا لَمْ يُذْكَرِ اسْمُ اللَّهِ عَلَيْهِ وَإِنَّهُ لَفِسْقٌ
“Dan janganlah kamu memakan -hewan-hewan- yang tidak disebut nama Allah saat menyembelihnya. Sesungguhnya perbuatan semacam itu termasuk kefasikan”. (Terj. Qs. 6:121).
Oleh karena itu, tidak dihalakan mengkonsumsi semeblihan orang kafir, orang musyrik, atau orang Majusi. Sebab sembelihan mereka tidak sah karena tidak menyebut nama Allah. Adapun sembelihan Ahli Kitab boleh dimakan, selama tidak diketahui bahwa mereka menyembelih dengan menyebut nama selain Allah. “Dan makanan (sembelihan) orang-orang yang diberi kitab itu halal bagimu”, kata Allah dalam surah Al-Maidah ayat 5 (Lih. Terj. Qs.5:5).
Bagaimana dengan daging dan makanan olahan dari daging yang diimpor dari negeri non Muslim?
a. Jika yang diimpor dari negeri non Muslim berupa daging-daging hewan laut, maka halal dimakan. Karena hewan laut boleh dimakan tanpa disembelih, baik ditangkap oleh Muslim maupun non Muslim.
b. Apabila yang diimpor adalah unggas dan daging hewan darat yang halal dimakan, seperti ayam, bebek, sapi, kambing, kelinci, dan sebagainya; maka dilihat negara asalnya. Jika berasal dari negeri yang mayoritas penduduknya menganut paham atheis, beragama majusi, penyembah berhala (paganisme), maka daging-daging dari negeri tersebut tidak halal.
Adapun jika berasal dari negeri-negeri yang penduduknya mayoritas penganut Yahudi dan Nasrani (Ahli Kitab), dihalakan dengan dua syarat: Pertama, Disembelih secara syar’i (sembelihan ahli kitab halal dimakan); Kedua, Tidak diketahui, mereka menyebut selain nama Allah ketika menyembelihnya.
Akan tetapi; Sebagian negara eksportir yang biasa mengekspor ke negeri Muslim melibatkan ummat Islam dalam proses penyembelihan dan disembelih secara syar’i. Oleh karena itu jika ada pengakuan (yang telah dichek kebenarannya) dari negara pengekspor, bahwa hewan tersebut disembelih secara syariat, halal memakannya. Tetapi jika terbukti, dari berbagai temuan dan fakta yang ada, negara-negara tersebut tidak menyembelihnya menurut syari’at Islam, tidak halal dimakan. Adapun sekadar label halal atau tulisan ‘disembelih menurut syari’at Islam” yang tertemepel pada kemasan daging tersebut, maka tidak dapat dijadikan standar.
c. Keju impor yang berasal dari negeri ahli kitab yang memproduksi keju dari lemak hewan yang halal dikonsumsi, maka boleh bagi kaum Muslimin memakannya. Tetapi jika mereka memproduksi keju dari lemak hewan yang haram dimakan seperti Babi, maka keju dari negeri tersebut haram dikonsumsi.

5. Hewan Yang Disembelih Untuk Berhala.

Dasarnya adalah firman Allah dalam surah al-Maidah ayat 3;
حُرِّمَتْ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةُ ……… وَمَا ذُبِحَ عَلَى النُّصُبِ …. ۚ
“Dan diharamkan bagimu yang disembelih untuk berhala”. (Terj. Qs.5:3).
Ini mencakup semua binatang yang disembelih untuk untuk kuburan, sesajen yang dilabuhkan ke laut, tumbal proyek pembangunan jembatan atau jalan, tugu peringatan yang disembah sebagai tanda dan simbol bagi sesembahana selain Allah, atau sebagai perantara kepada Allah. Hewan yang disembelih untuk berhala haram dikonsumsi meskipun disembelih dengan menyebut nama Allah. Jika tidak menyebut nama Allah saat menyembilhnya (misalnya menyebut nama berhala yang kan dituju), maka lebih haram lagi. Karena menggabungkan dua sesab keharaman sekaligus. Sembelihan atas nama selain Allah dan untuk selain Allah. (sym)

Oleh A. Huzaimah el Munawiy





















Sumber : https://www.google.co.id/amp/wahdah.or.id/makanan-halal-dan-haram-dalam-islam-2/amp/

Masa Kaum Abbasiyah


A. PERKEMBANGAN KEBUDAYAAN/PERADABAN ISLAM PADA MASA BANI ABBASIYAH SOSIAL KEMASYARAKATAN DAN EKONOMI.

1. Dalam Bidang Sosial dan Kemasyarakatan
Selama masa pemerintahan Dinasti Abbasiyah (750-1258 M). Telah mengalami banyak perkembangan dan kemajuan, maupun di bidang sosial kemasyarakatan maupun kemajuan di bidang sosial budaya.
Kemajuan di bidang sosial kemasyarakatan yang terjadi anatara lain munculnya berbagai kelompok dalam masyarakat yang semakin heterogen baik suku, bangsa, etnis, agama, dan bebagai unsur warga negara. Keberagaman ini dapat dikelola sebagai potensi yang besar untuk berlomba dan berjuang dalam satu kesatuan islam membangun dan memajukan Dinasti Abbasiyah. Munculnya kelompok masyarakat pada masa Dinasti Abbasiyah terbagi dalam beberapa kelas:
a. Kaum muslim arab
b. Kaum muslim non-arab (Mawali)
c. Kaum zimmi

Beberapa kelas tersebut memiliki persamaan hak sebagai warga negara. Beberapa golongan kaum muslim non-arab bahkan memiliki kedudukan dan peranan penting dalam pemerintahan Dinasti Abbasiyah. Mereka adalah keluarga Barmak, Dinasti Buwaiyah, dan Dianti Saljuk.
Seiring perkembangan islam di beberapa wilayah baru, wilayah tersebut tidak hanya terislamkan tetapi juga terarabkan. Beberapa wilayah yang terarabkan tersebut diantaranya: Mesir, Suriah, Palestina, Persia, Aljazair, dan Maroko.

2. Dalam bidang ekonomi.
Dalam bidang ekonomi, kesejahteraan seluruh rakyat Abbasiyah menjadi prioritas utama bagi para pemimpin Dinasti tersebut dalam melaksanakan kekuasaannya, terutama di periode awal perjalanan kekuasaan Dinasti Abbasiyah. Khalifah Al-Mansur merupakan tokoh utama peletak dasar ekonomi Abbasiyah seperti :

a. Dalam sektor pertanian
telah dibangun banyak bendungan dan kanal-kanal irigasi dan terusan, contohnya pada masa Harun Ar-Rasyid. Istri khalifah, Zubaidah membangun sebuah bendungan dan terusan yang dapat mengalirkan air ke pemukiman penduduk terutama daerah yang sering dilanda musim kemarau. Menjadikan dua kota suci itu menjadi sejahtera, tanahnya subur dan makmur. Untuk mengenang jasa permaisuri itu, bendungan itu diberi nama Bendungan Zubaidah.

b. Dalam sektor perdagangan
Perekonomian warga Abbasiyah umumnya meningkat mulai pada zaman pemerintahan Al-Mahdi. Dengan peningkatan sektor pertanian dan hasil tambang dan hubungan luar negeri antara daulah Abbasiyah dan kerajaan-kerajaan lain telah meningkat dalam sektor perdagangan. Basrah menjadi pelabuhan penting sebagai tempat dagang transit antar timur dan barat.

c. Dalam sektor perindustrian.
Banyak kota-kota yang dibangun sebagai pusat-pusat industri, Basrah sebagaipusat industri gelas dan sabun; Kuffah, industri tekstil; Khazakstan, industri sutra; Damaskus industri pakaian jadi dan sutra bersulam, dan Syam sebagai pusat industri keramik dan gelas berukir.

B. PERKEMBANGAN KEBUDAYAAN/PERADABAN ISLAM PADA MASA BANI ABBASIYAH DALAM BIDANG ILMU PENGETAHUAN DAN FILSAFAT.

Masa pemerintahan Dinasti Abbasiyah merupakan kejayaan Islam dalam berbagai bidang, khususnya bidang ilmu pengetahuan dan kebudayaan. Pada zaman ini umat islam telah banyak melakukan kajian kritis tentang ilmu pengetahuan, sehingga ilmu pengetahuan baik aqli (rasional) ataupun naqli mengalami kemajuan dengan pesatnya.

Kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan pada masa Dinasti Abbasiyah, selain perhatian khalifah yang sangat besar juga disebabkan oleh:
1. Terjadinya asimilasi antara bangsa Arab dengan bangsa lainnya yang lebih dahulu mengalami perkembangan dalam bidang ilmu pengetahuan dan filsafat.
2. Gerakan penerjemahan berbagai ilmu pengetahuan dari bahasa asing kedalam bahasa arab di masa khalifah Al-Mansur, dengan dibentuknya dewan penerjemahan bahasa latin.

Pada zaman pemerintahan Dinasti Abbasiyah, proses pengalihan ilmu pengetahuan dilakukan denagn cara menerjemahkan berbagai buku karangan bangsa-bangsa terdahulu, seperti buku-buku karya bangsa-bangsa Yunani, Persia, serta sumber dari berbagai naskah yang ada di kawasan timur tengah dan Afrika seperti, Mesopotania, dan Mesir.

Diantara para ahli yang berperan dalam proses perkembangan ilmu pengetahuan adalah kelompok Mawali atau orang-orang non-arab, seperti orang Persia. Pada masa itu pusat kajian ilmiah terdapat di mesjid-mesjid, misalnya mesjid Basrah. Di mesjid ini terdapat kelompok studi yang disebut Halaqah al-jadl, Halaqah al-fiqh, halaqah al-tafsir wal Hadits, halaqah al-Riyadiyat, dan lain-lain.

Pada masa pemerintahan Harun Ar-Rsyid, didirikanlah lembaga ilmu pendidikan yang formal seperti Madrasah, Kuttab, Masjid, Majelis Munadarah, dan Darul Hikmah. Darul Hikmah menjadi pusat ilmu pengetahuan, sehingga melahirkan para ilmuwan dari berbagai cabang ilmu pengetahuan dan teknologi. Sehingga membawa kejayaan Dinasti Abbasiyah dan mencapai puncak keemasan.
Beberapa sastrawan dan budayawan yang muncul pada masa Dinasti Abbasiyah:
a. Umar Khayam
b. Az-Zamakhsyari
c. Al-Qusyari
d. An-Nafisi
e. Ibnu Maskawaith
f. Al-Kindi

C. PERKEMBANGAN KEBUDAYAAN/PERADABAN ISLAM PADA MASA BANI ABBASIYAH DALAM BIDANG POLITIK PEMERINTAHAN DAN MILITER.

1. Dalam Pemerintahan
Dalam bidang pemerintahan, para khalifah Abbasiyah telah mampu menciptakan sistem biokrasi pemerintahn modern seperti dibentuknya semua unsur kelembagaan negara dan administrasi negara yang ditata dengan rapi. Contohnya:
a. Pengangkatan wazir atau perdana menteri.
b. Pembentukan sekretariat negara(Diwanul Kitabah).
c. Pembentukan departemen sebagai lembaga pembantu perdana menteri.
d. Pengangkatan gubernur(Amir).
e. Pengangkatan angkatan bersenjata.
f. Pembentukan Baitul Mal dan lembaga kas negara.
g. Pembentukan Mahkamah Agung

2. Dalam Bidang Politik dan Militer
Dinasti Abbasiyah banyak dipengaruhi oleh kaum Alawiyin yang beraliran Syiah serta kaum Mawali disetiap periode. Mereka menempuh jalur politik yang berbeda sesuai dengan zaman kepemimpinan para khalifah tersebut. Seperti, pada periode Abbasiyah I dipengaruhi oleh orang Persia I. Periode ini disebut dengan periode keemasan yang dipipin okeh 9 orang khalifah dalam kurun waktu 97 tahun. Puncak kepopularitas Abbasiyah pada masa khalifah Harun Ar-Rasyid dan Al-Makmum.

Periode awal kebijakan politik yang ditempuh oleh Dinasti Abbasiyah yaitu memberikan landasan bagi pemerintahan yang tangguh dalam mempertahankan kekuasaan ditangan keturunan Bani Abbas.
Usaha-usaha dalam mempertahankan kekuasaannya yaitu:
a. Menumpas habis keturunan Umayyah.
b. Memindahkan ibukota Al-Hasimiyah ke kota Bagdadh.
c. Khalifah Al-Mansur membunuh Abu Muslim Al-Khurasani.
d. Menumpas berbagai pemberontakan yang terjadi.

Diantara gerakan-gerakan yang memberontak terhadap kekuasaan Dinati Abbasiyah, yaitu:
a. Gerakan kelompok Al-Rawandiyah.
b. Gerakan kelompok Al-Muqanniyah.
c. Gerakan kelompok Al-Khuramy.
d. Gerakan kelompok Az-Zanadiqah.

Periode Abbasiyah II berlangsung selama 99 tahun dipimpin oleh 13 orang khalifah. Periode ini bisa dikatakan sebagaimana orang-orang Turki berpengaruh sangt kuat, sehingga mereka berhasil menduduki jabatan-jabatan penting di bidang pemerintahan dan militer, mereka berkuasa setelah Khalifa Al-Mutawakkil. Karena semakin lemahnya Dinasti Abbasiyah, maka banyak daerah-daerah kecil yang melepaskan diri dari kekuasaan Dinasti Abbasiyah.

Periode Abbasiyah III disebut juga periode pengaruh Persia kedua. Disebut demikian karena pada waktu itu sebuah golongan dari bangsa Persia berperan penting dalam pemerintahan Dinasti Abbasiyah, yaitu Dinasti Buwaihi. Dinasti yang dibangun oleh tiga orang beraudara, yaitu Hasan bin Buwaihi, Ali bin Buwaihi, dan Ahmad bin Buwaihi di sebelah barat laut Iran.pada permulaan abat ke 10 M, meskipun Dinasti Abasiyah dibawah kekuasaan Bani Buwaihi yang beraliran Syiah mereka berhasil menekan khalifa dan menjadikan Ali bin Buwaihi sebagai panglima besar, sejak itu para khalifa tidak mampu berbuat banyak untuk mempertahankan kedaulatan negara, akan tetapi Ilmu Pengetahuan terusmengalami kemajuan.

Periode IV ini berlangsung sekitar 164 tahun dan disebut juga periode pengaruh Turki kedua. Disebut demikian karena pada waktu itu sebuah golongan dari bangsa Turki berperan penting dalam pemerintahan Dinasti Abbasiyah, yakni Dinasti Saljuk.

Selama periode ini mereka berhasil mengambil alih kekuasaan para khalifa. Para khalifa hanya diperkenankan mengurus masalah agama. Dinasti ini berakhir setelah pasukan mongol memporak porandakan kota Baghdad pada tahun 656H/1258M.

D. PERKEMBANGAN KEBUDAYAAN/PERADABAN ISLAM PADA MASA BANI ABBASIYAH DALAM BIDANG SENI BUDAYA DAN ARSITEKTUR.

Daulah Abbasiyah yang berlangsung 5.5 abad secara politis bisa dikatakan hanya mampu bisa mendirikan selama satu abad yaitu selama periode I. tetapi dalam bidang ilmu pengetahuan, seni budaya dan arsitektur terus mengalami pertumbuhan. Itu disebabkan karena para khalifah lebih berorientasi pada perluasan wilayah kekuasaan.

Para khalifah Abbasiyah tidak segan-segan mendatangkan para arsitek dari luar negeri untuk membangun dan mengajarkan ilmunya kepada orang-orang Abbasiyah. Pada masa Khalifah Al-Mansur telah dibangun kota Baghdad yang berbentuk bundar di tengahnya dibangun istana Al-Qasr Az-Zahabi dan masjid Al-Manshur yang melambangkan kemegahan dan keindahan kota Baghdad.
Diantara bidang seni dan budaya yang berkembang ialah:

1. Arsitektur.
Khalifah Abbasiyah sangat menyukai seni arsitektur untuk keperluan membangun sebuah gedung, misalnya mesjid, istana, madrasah, perkantoran, dan sebagainya. Mereka tidak segan-segan mendatangkan arsitek dari luar Abbasiyah.
Perkembangan kebudayaan pada masa Dinasti Abbasiyah juga tercermin pada beberapa peninggalan bangunadin-bangunan bersejarah, seperti masjid. Beberapa masjid yang dibangun da masa Dinasti Abbasiyah adalah:
· Masjid Jami’ Al-Mansur
· Masjid Raya Ar-Risyalah
· Masjid Jami’ Qasr Al-Khilafah
· Masjid Qati’ah Umm Ja’far
· Masjid Kufah
· Masjid Raya Samarra
· Masjid Agung Isfahan
· Masjid Talkhatan Baba
· Masjid Alauddin Kaikobat

2. Seni tata kota.
Istana emas yang berada di tengah kota Baghdad, yang melambangkan kemegahan dan keindahan kota Baghdad. Seni bangunan berkembang juga membuat kota Bagdad menjadi kota metropolitan yang megah dan indah. Keindahannya mengagumkan dunia, sehingga dijuluki Alful Lailah Wal Lailah (Seribu satu malam), dan juga dibangun kota satelit sebagai penyangga kota Bagdad. Kota Samara, Dibangun pada masa khalifah Al-Muhtasim Billlah. Samara termasuk kota yang dibangun dengan nilai seni dan tata kota yang tinggi.

3. Seni sastra
Pada masa Abbasiyah, dunia sastra mengalami kemajuan. Kota baghdad dikenal sebagai pusat sastrawan dan penyair. Diantara penyair dan sastrawan yang terkenal:
a. Abu Atahiyah
b. Abu Nawas
c. Abu Tamam
d. Al-Buhtury
e. Al-Mutanabbi

4. Seni suara dan seni musik.

a. Seni suara dan musik juga mengalami kemajuan. Pada umumnya khalifah Abbasiyah menyukai musik dan lagu yang diciptakan oleh para tokoh terkenal, seperti:
· Al-Farabi
· Az-Zuman
· Az-Zalah

b. Dan khalifah Hakam II, yang pernah menciptakan alat musik tiup yang diberi nama BUQ.
























Sumber : khairaalfatih.blogspot.co.id/

Lembaga Agama

Pengertian Lembaga Agama
Lembaga agama merupakan lembaga yang mengatur kehidupan manusia atau tingkah laku dalam kaitannya dengan kehidupan beragama.Lembaga agama mempunyai fungsi, dan di Indonesia memiliki banyak lembaga agama. Untuk lebih jelas nya mari kita simak ulasan dibawah berikut.



Pengertian Lembaga Agama

Lembaga agama merupakan organisasi yang dibentuk oleh umat beragama dengan maksud untuk memajukan suatu kepentingan hidup beragama yang ada didalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Tujuannya adalah untuk menigkatkan kualitas hidup beragama setiap umat.

Fungsi-fungsi Lembaga Agama 


  • Sebagai pedoman hidup
  • Sumber kebenaran
  • Pengatur tata cara hubungan antara manusia sama manusia dan manusia dengan Tuhan 
  • Tuntuyan prinsip benar dan salah
  • Pedoman pengungkapan perasaan persaudaraan didalam suatu agama diwajibkan berbuat baik terhadap sesama manusia.
  • Pedoman keyakinan manusia melakukan perbuatan baik harus selalu disertai dengan suatu keyakinan bahwa perbuatannya adalah kewajiban dari Tuhan dan yakin perbuatannya itu akan mendapatkan pahala, walaupun perbuatnnya sekecil apapun.
  • Pedoman Keberadaan yang pada hakikatnya makhluk hidup didunia merupakan ciptaan tuhan.
  • Pengungkapan perasaan nilai estetika manusia cenderung menyukai keindahan karena keindahan merupakan bagian dari jiwa manusia.
  • Pedoman buat rekreasi dan hiburan. Dalam mencari kepuasan batin melalui rekreasi dan hiburan, tidak melanggar kaidah-kaidah agama.

Macam-Macam Lembaga Agama di Indonesia


  • Islam : Majelis Ulama Indonesia (MUI)
  • Kristen : Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI)
  • Katolik : Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI)
  • Hindu : Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI)
  • Buddha : Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi)
  • Khonghucu : Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin)


Itulah penjelasan tentang Pengertian, Fungsi Lembaga Agama, dan Macam-Macam Lembaga Agama di Indonesia. Semoga bermanfaat bagi pembaca. sekian dan terimakasih.
















Sumber : www.seputarilmu.com/

Sabtu, 29 April 2017

Daftar Negara-negara Asia Tenggara beserta ibukotanya

     Negara-negara yang terletak di Asia Tenggara terdiri dari 11 negara yakni Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapura, Brunei, Filipina, Vietnam, Kamboja, Laos, Myanmar dan Timor Leste. Dari ke 11 Negara itu hanya Timor Leste yang belum menjadi anggota ASEAN yakni sebuah organisasi yang mewadahi hubungan kerjasama antar negara- negara Asia Tenggara. 
Berikut ini daftar selengkapnya negara-negara Asia Tenggara beserta ibukota dan beberapa keterangan lainnya:

1. Indonesia 
Ibukota: Jakarta
Luas Wilayah: 1,904,569 km persegi
Jumlah Penduduk: 237,556,363 jiwa (2010)
Mata Uang: Rupiah (IDR)
Bahasa: Indonesia.

2. Malaysia
Ibukota: Kuala Lumpur
Luas Wilayah: 329,847 km persegi
Jumlah Penduduk: 27,565,821 jiwa (2010)
Mata Uang: Ringgit Malaysia (MYR)
Bahasa: Melayu.

3. Thailand
Ibukota: Bangkok
Luas Wilayah: 513,115 km persegi
Jumlah Penduduk: 66,720,153 jiwa (2011)
Mata Uang: Baht Thai (THB)
Bahasa: Thai.

4. Singapura
Ibukota: Singapura
Luas Wilayah: 707,1 km persegi
Jumlah Penduduk: 5,076,700 jiwa (2010)
Mata Uang: Dolar Singapura (SGD)
Bahasa: Melayu, Mandarin, Inggris dan Tamil.

5. Filipina 
Ibukota: Manila
Luas Wilayah: 300.000 km persegi
Jumlah Penduduk: 101,833,938 jiwa (2011)
Mata Uang: Peso (PHP)
Bahasa: Tagalog dan Inggris.

6. Brunei Darussalam 
Ibukota: Bandar Seri Begawan
Luas Wilayah: 5,765 km persegi
Jumlah Penduduk: 401,890 jiwa (2011)
Mata Uang: Dolar Brunei (BND)
Bahasa: Melayu.

7. Vietnam
Ibukota: Hanoi
Luas Wilayah: 331,690 km persegi
Jumlah Penduduk: 85,846,997 (2009)
Mata Uang: Bong Vietnam (VND)
Bahasa: Vietnam.

8. Kamboja
Ibukota: Phnom Penh
Luas Wilayah: 181,035 km persegi
Jumlah Penduduk: 13,388,910 jiwa (2008)
Mata Uang: Riel Kamboja (KHR)
Bahasa: Khmer.

9. Laos
Ibukota: Vientiane
Luas Wilayah: 236,800 km persegi
Jumlah Penduduk: 6,477,211 (2011)
Mata Uang: Kip Lao (LAK)
Bahasa: Lao.

10. Myanmar 
Ibukota: Naypyidaw
Luas Wilayah: 676,578 km persegi
Jumlah Penduduk: 58,840,000 jiwa (2010)
Mata Uang: Kyat Myanmar (MMK)
Bahasa: Burma.

11. Timor Leste 
Ibukota: Dili
Luas Wilayah: 14,874 km persegi
Jumlah Penduduk: 1,066,409 jiwa (2010)
Mata Uang: Dolar Amerika Serikat (USD)
Bahasa: Portugis dan Tetum.































Sumber : informasi-daftar.blogspot.co.id/

Teks Diskusi beserta contoh

Pengertian Teks Diskusi
Teks diskusi adalah teks yang membicarakan atau membahas suatu topik dari brbagai aspek untuk memberikan sudut pandang, cakrawala yang berbeda dan lebih luas.

Struktur Teks Diskusi : 

  1. Isu/masalah/topik
  2. Argumen
  3. Simpulan
  • Isu, berisi pernyataan pembuka yang umumnya dimuat isu tentang topik yang akan didiskusikan. Isu dapat berupa pernyaatan umum/pernyataan tentang topik yang akan didiskusikan.
  • Argumen, argumen atau pendapat digunakan untuk mendukung atau menolak pernyataan atau pendapat dalam diskusi. Argumen ini dibagi menjadi dua,yaitu : argumen mendukung dan argumen menentang.
  • Simpulan, simpulan mengungkapkannya pendapat akhir yang dirumuskan dari serangkaian argumen yang telah dikemukakan.
Tujuan teks diskusi : 
  • Mencari kesempatan atau kesepahaman gagasan atau pendapat. Diskusi yang melibatkan beberapa orang disebut diskusi kelompok.
Fungsi Teks Diskusi :
  1. Pemecahan masalah
  2. Mengembangkan pribadi, harga diri, hormat kepada sesama, berani mengatakan pendapat dan mendalami pengertian tentang suatu persoalan
  3. Memberikan sudut pandang,wawasan, cakrawala yang berbeda dan lebih luas tentang topik tertentu kepada para pendengar/peserta diskusi atau pembaca.
Jenis Teks Diskusi :
  1. Seminar
  2. Serasehan
  3. Simposium
  4. Diskusi panel
  5. Kongres
  6. Muktamar
  7. Lokakarya
Contoh Teks Diskusi :

Dampak Transportasi bagi Kehidupan Sehari-hari

  • Isu :
     Selama ini transportasi telah membantu manusia dalam menjalankan aktivitasnya sehari – hari. Di era ini, transportasi telah menjadi kebutuhan primer bagi masyarakat sehingga transportasi memiliki peran yang penting dalam kehidupan. Walaupun mereka yang tidak memiliki transportasi pribadi, mereka dapat menggunakan transportasi yang kini semakin berkembang dikhalayak luas. Transportasi membuat manusia menjadi lebih dimudahkan dalam menjalankan aktivitasnya sehari – hari. Kemudahan yang kita dapatkan itu tidak terlepas dari dampak yang ditimbulkan, baik dampak positif maupun negatif.

  • Argumen mendukung:
     Adanya transportasi banyak memberikan pengaruh positif, diantaranya memudahkan manusia untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Masyarakat yang biasanya kerja dengan lokasi yang berada jauh dari rumah, tentunya sangat menyita waktu. Tidak jarang dari mereka menyewa rumah untuk tenpat tinggal sementara. Dengan adanya kendaraan, masyarakat tidak perlu direpotkan lagi oleh hal seperti penyewaan rumah.
     Selain itu, transportasi juga dapat memperlancar kegiatan ekonomi mayarakat, karena transportasi dapat mengantarkan barang dari jarak dekat maupun jarak jauh. Anak sekolah kini banyak yang menggunakan transportasi umum untuk pergi ke sekolah dengan biaya yang lebih terjangkau daripada masyarakat umum.

  • Argumen menentang :
     Ada banyak manfaat positif yang kita dapat dari transportasi. Namun transportasi umum juga memiliki pengaruh negatif, seperti kemacetan di jalan raya. Kemacetan tersebut terjadi karena adanya pengguna jalan yang melanggar tata tertib lau lintas, seperti para supir angkutan yang menunggu penumpang di sembarang tempat yang tidak diperbolehkan untuk berhenti hal ini dapat memperparah kemacetan di jalan raya.
     Pengaruh negatif lainnya adalah kecelakaan. Terdapat banyak pengguna jalan yang melanggar tata tertib, contohnya pengguna jalan yang menerobos lampu merah dan palang pintu kereta api. Selain itu, juga ada anak dibawah umur yang mengendarai kendaraan bermotor. Hal ini dapat membahayakan diri sendiri karena anak tersebut belum cukup umur dan mental yang belum matang.

  • Simpulan : 
     Untuk mencegah timbulnya pengaruh negatif dari transportasi. Di harapkan bagi semua pihak baik orang tua, pennguna jalan, maupun siswa sendiri untuk bersama – sama mencegah timbulnya pengaruh negatif dari transportasi. Selain itu, di harapkan kepada anak – anak yang belum cukup umur agar tidak mengendarai kendaraan bermotor apabila belum cukup umur. Juga para orang tua seharusnya meningkatkan pengawasan kepada anak anaknya agar tidak mengendarai kendaraan bermotor. Pemerintah diharapkan juga lebih tegas menetapkan peraturan lalu lintas untuk meminimalisir dampak negatif dari transportasi.


Semoga bermanfaat:)
Oke, sekian terima kasih..

Macam-macam Bacaan Mad

Pengertian Mad


   Menurut Bahasa Mad Artinya Panjang. Sedangkan Dalam Pengertian Ilmu Tajwid Mad Adalah Memanjangkan Bunyi Huruf Hijaiyah Karena Adanya Pertemuan Antara Huruf Hijaiyah Yang Berharakat Fathah Bertemu Dengan Alif Mati, Huruf Hijaiyah Berharakat Dhammah Bertemu Dengan Wau Mati, Dan Huruf Hijaiyah Berharakar Kasrah Bertemu Huruf Ya' Mati. Huruf Mad Ada Tiga Yaitu Alif, Wau, Dan Ya'.

Pembagian Mad

Secara Garis Besar Bacaan Mad Dibagi Menjadi Dua Yaitu
1). Mad Thabi'i
2). Mad Far'i

1). Mad Thabi'i (Mad Asli)
Mad thabi’i adalah bacaan huruf hijaiyah yang dipanjangkan secara biasa, atau sering disebut mad pokok (mad asli). Cara membacanya yaitu dipanjangkan satu alif (2 harakat). Disebut mad Thabi’i apabila terdapat hal-hal berikut :
1. Jika ada ا jatuh sesudah harakat fathah. Contoh : سا, ما, نا, وا, حا
2. Jika ada و jatuh sesudah harakat dhammah. Contoh : سو, مو, نو, وو, حو
3. Jika ada ي jatuh sesudah harakat kasrah. Contoh : سي, مي, ني, وي, حي

2). Mad Far'i (Cabang/Turunan)
Mad far’i adalah semua mad selain mad thabi’i, karena bersumber dari mad thabi’i maka disebut mad far’i yang mempunyai arti Mad cabang/turunan.
Adapun mad far’i ini ada 14 macam yaitu:

  • Mad Wajib Muttashil

Mad Wajib Muttashil adalah bacaan mad thabi’i yang bertemu dengan huruf hamzah dalam satu kata. Panjang bacaaanya yaitu 3 alif (6 harakat).

Contoh : والسماء , وجيء , سوء , حنفاء


  • Mad Jaiz Munfashil

Mad Jaiz Munfashil adalah bacaan mad thabi’i yang bertemu dengan huruf hamzah tetapi tidak dalam satu kata. Adapun panjang bacaanya yaitu 2½ alif (5 harakat).
Contoh : يايها الذين , وما ادراك, انا اعطينا ك

  • Mad Aridl Lissukun

Mad ‘Aridl Lis Sukun adalah jika ada bacaan mad thabi’i bertemu dengan huruf hijaiyah hidup yang dibaca mati/tanda waqaf. Panjang bacaanya yaitu : 1 alif (2 harakat) atau 2 alif (4 harakat) atau 3 alif (6 harakat).
Contoh : نستعين , ينصرون
                   من فوش, الرحيم              

  • Mad Badal

Mad badal adalah apabila ada 2 buah huruf hamzah dan huruf hamzah yang pertama berharakat sedangakan huruf hamzah yang ke-2 disukun (mati), maka hamzah yang ke-2 diganti dengan :
- ا jika hamzah yang pertama berharakat fathah
- و jika hamzah yang pertama berharakat kasrah
- ي jika hamzah yang pertama berharakat dhammah
Adapun panjang bacaanya yaitu 1 alif (2 harakat)
Contoh : ﺄﺄدم menjadi ادم

  • Mad Iwadl

Mad ‘iwadl adalah apabila ada huruf hijaiyah yang berharakat fathah tanwin yang dibaca waqaf diakhir kalimat. Panjang bacaanya 1 alif (2 harakat).
Contoh : غفورا رحيما dibaca غفورا رحيما
                 سميعا بصيرا dibaca سميعا بصيرا


  • Mad Layyin

Mad layyin adalah apabila ada salah satu huruf hijaiyyah yang berharakat fathah sebelum wawu sukun atau ya’ sukun.
Contoh : لاريب , من خذف
                  ليلا , اليوم                


  • Mad Lazim Mutsaqqal Harfi

Mad Lazim Mutsaqqal Harfi adalah permulaan surat dalam Al-Qur’an yang terdapat salah satu/lebih dari huruf : ن, ق, ص, ع, ل, ي, ك, م yang bisa disingkat dengan lafal نقص عليكم. Adapun panjang bacaanya yaitu 3 alif (6 harakat). Mad ini juga bisa disebut dengan ( مد لازم حرفي مشبع ).
Contoh : ص ن ق الم


  • Mad Lazim Mukhaffaf Harfi

Mad Lazim Mukhaffaf Harfi adalah permulaan surat dalam Al-Qur’an yang terdapat satu/lebih dari huruf :حي طهر yaitu ح , ي , ط , ه , ر . Adapun panjang bacaanya yaitu 1 alif (2 harakat).
Contoh : طه يس حم الر

  • Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi

Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi adalah apabila ada mad thabi’i bertemu dengan huruf hijaiyah yang bertasydid dalam satu kata. Panjang bacaanya yaitu 3 alif (6 harakat).
Contoh : الطامة الصاخه ولاالضالين


  • Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi

Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi adalah apabila ada mad thabi’i bertemu dengan huruf hijaiyah yang bersukun. Panjang bacaanya yaitu 3 alif (6 harakat).
Contoh : آلان


  • Mad Thamkin

Mad thamkin adalah apabila ada huruf yang bertasydid dan berharakat kasrah bertemu dengan sukun. Panjang bacaanya yaitu 1 alif (2 harakat) dan penempatan bacaanya pada tasydid serta mad thabi’inya.
Contoh : حييتم عليين من النبيين


  • Mad Farqi

Mad farqi adalah bacaan panjang yang membedakan antara pertanyaan atau bukan.
Contoh : قل الله اذن لكم الذكرين حرم ام الانثيين

  • Mad Shilah Qashirah

Mad Shilah Qashirah adalah apabila ada kata ganti (ha’ dlomir) yang didahului dengan huruf yang berharakat ( ̶ )/ ( ̶ ). Adapun panjang bacaanya yaitu 1 alif (2 harakat).
Contoh : انه كان له ما في السموات

  • Mad Shilah Thawilah

Mad Shilah Thawilah adalah apabila ada mad shilah qashirah yang bertemu dengan hamzah. Adapun panjang bacaanya yaitu 2½ alif (5 harakat).
Contoh : ماله أخلده له الا بماشاء


Itu Saja Ulasan TentangPengertian Dan Macam Macam Mad : Ilmu Tajwid
Terimakasih ... Semoga Bermanfaat..



















Sumber :kokohnaxnetig.blogspot.co.id/

Teks Ulasan beserta contoh

Pengertian Teks Ulasan
Teks ulasan adalah teks yang berisi penilaian/komentar/tanggapan terhadap teks lain.

Stuktur Teks Ulasan : 

  1. Judul
  2. Gambaran Umum
  3. Penilaian
  4. Penafsiran
  5. Simpulan

  • Judul merupakan kepala tulisan yang nertujuan mengarahkan pikiran pembaca kepeda isi cerita.
  • Gambaran Umum atau Orientasi, memaparkan tentang gambaran umum sebuah karya atau benda yang akan diulas.
  • Penilaian, memaparkan penilaian penulis terhadap kelebihan dan kekurangan karya atau benda yang diulas. Ulasan disertai dengan ulasan dan bukti pendukung.
  • Penafsiran, memaparkan penafsiran (pandangan) penulis terhadap karya/benda yang diulas. Penafsiran tersebut berdasarkan penilaian yang dilakukan pada bagian sebelumnya.
  • Simpulan, penulis merumuskan simpulan yang ditujukan kepada pembaca terhadap karya/benda yang telah diulas. Simpulan juga bisa memaparkan rekomendasi kepada pembaca tentang layak atau tidaknya sebuah karya atau benda untuk dibaca, dinikmati, atau dimiliki.

Contoh teks ulasan : 

Identitas   : Novel Hujan Daun-daun
Judul         : Hujan Daun-daun
Penulis     : Lidya Renny Chrisnawaty,
                    Tsaki Daruchi,
                    Putra Zaman
Penerbit   : PT. Gramedia Pustaka                             Utama
Kota Tempat Terbit : Jl. Palmerah                             Barat 29- 37,Jakarta 10270
Tahun Terbit             : April 2014
Tebal Halaman         : 248 halaman

Daun-daun yang Berguguran


     Cerita ini terjadi di Jakarta,dimana saat Tania pindah bersama kakek dan neneknya. Tania adalah pemeran utama dalam novel ini yang berkuliah di UI,Depok bersama sahabatnya,Stella. Dalam novel ini,diceritakan bahwa Tania sering bermimpi aneh yang menghubungkan dengan rahasia masa lalunya. Tentang dua gadis kecil yang memakai gaun biru yang berada di antara pepohonan rindang dan daun-daun yang berguguran.
   
     Cerita ini berawal dari pindahnya Tania ke Jakarta,kisah kuliahnya bersama Stella,masa manisnya bersama Adrian,datangnya 'sosok misterius' yang mengetahui banyak hal tentang rahasia masa lalunya,cerita orang tuanya yang suram,hingga sedikit demi sedikit cerita masa lalunya yang mulai terungkap. Dalam novel ini juga diceritakan kisah berpisahnya Tania bersama saudara kembarnya,Tiana.

     Pada novel ini juga diceritakan tentang kejadian-kejadian aneh yang terjadi setiap hari ulang tahunnya diceritakan pada 29 Februari. Dan seiring ulang tahunnya yang ke-20 ini,mimpi-mimpi tentang masa lalunya yang sering menggangu tidurnya dan memaksa untuk mencari tahu kebenaran itu. Di sisi lain kakek dan neneknya yang tak pernah bercerita tentang masa lalu dan kisah orang tuanya.

     Novel yang ditulis oleh tiga orang yang berbeda ini mampu menyajikan gaya bertutur yang membuat para pembaca seolah-olah masuk ke dalam cerita ini. Meskipun cerita ini ditulis oleh tiga orang,tetapi mereka dapat mengolah cerita yang seolah-olah ini karya satu orang saja. Poin minus dari novel ini,terletak pada alur cerita yang agak terbelit-belit dan ada beberapa kata yang sulit dipahami oleh sebagian orang. Meski begitu,novel ini sangat bagus dan layak dibaca oleh para remaja.

     Dengan mengesampingkan beberapa kekurangan tadi,novel ini bener-benar buku yang sangat dibutuhkan oleh remaja negeri ini. Buku ini memberi motivasi dan semangat untuk berjuang dalam mengungkap kebenaran dan berjuang tanpa putus asa selagi kita bisa melakukannya.

Hukum Bacaan Tajwid dan contoh bacaannya

  Hukum bacaan tajwid beserta contohnya-ketika kita membaca Al quran tidaklah sama dengan membaca koran, kita di wajibkan juga untuk bisa mengenal dan memahami tanda baca dalam tiap kalimat yang ada pada Al quran. Ilmu tajwid sangat penting, karena kalau kita tidak bisa memahami ilmu jadwid ini maka kemungkinan kita salah arti sangat besar. Sebenarnya kegunaan tajwid ini adalah untuk mengetahui panjang atau pendek, melafazkan dan hukum dalam membaca al quran.



Pengertian Tajwid (تجويد)
Secara harfiah mempunyai arti melakukan sesuatu dengan baik dan indah atau bagus dan membaguskan, tajwid ini berasal dari kata bahasa arab yaitu ” Jawwada ” (جوّد-يجوّد-تجويدا). Tajwid dalam ilmu Qiraah mempunyai arti mengeluarkan huruf dari tempatnya dgn memberikan sifat-sifat yang dimilikinya. Jadi kesimpulan dari ilmu tajwid ini adalah suatu ilmu yang mempelajari bagaimana cara melafazkan atau mengucapkan huruf-huruf yang terdapat dalam kitab suci Al-Quran maupun Hadist dan lainnya.

Di dalam ilmu tajwid ini terdapat beberapa istilah yang harus kita perhatikan dan kita ketahui ketika membaca Al Quran, diantaranya adalah:

  1.  Makharijul huruf yaitu tempat keluar masuknya huruf.
  2. Shifatul huruf yaitu cara melafalkan atau mengucapkan huruf 
  3.  Ahkamul huruf yaitu hubungan antara huruf.
  4.  Ahkamul maddi wal qasr yaitu panjang dan pendeknya dalam melafazkan ucapan dalam tiap ayat Al-Quran.
  5. Ahkamul waqaf wal ibtida’ yaitu mengetahui huruf yang harus mulai dibaca dan berhenti pada bacaan bila ada tanda huruf tajwid.
  6. dan Al-Khat dan Al-Utsmani

Berikut ini adalah dalil atau pernyataan shahih dari Allah SWT yang mewajibkan setiap HambaNya untuk membaca Al-Quran dengan memahami tajwid, diantaranya :

1. Dalil yang pertama di ambil dari ayat suci Al Quran. Allah SWT berfirman dalam surat Al-Muzzammil (73) yang artinya adalah “Dan bacalah Al Qur’an itu dengan perlahan/tartil (bertajwid)”. Pada Ayat ini jelas menunjukkan bahwa Allah SWT telah memerintahkan Nabi Muhammad untuk membaca Al Quran yang diturunkan kepadanya dengan tartil, yaitu memperindah pengucapan setiap huruf-hurufnya (bertajwid).

2. Dalil kedua diambil dari As-Sunnah atau ( Hadist ) yang diriwayatkan oleh Ummu Salamah r.a. yaitu istri Nabi Muhammad SAW, ketika beliau ditanya tentang bagaimana bacaan Al-Quran dan sholat Rasulullah SAW, maka beliau menjawab: ”Ketahuilah bahwa Baginda Nabi muhammad S.A.W. Sholat kemudian tidur yang lamanya sama seperti ketika beliau sholat tadi, kemudian Baginda kembali sholat yang lamanya sama seperti ketika beliau tidur tadi, kemudian tidur lagi yang lamanya sama seperti ketika beliau sholat tadi hingga menjelang shubuh. Kemudian dia (Ummu Salamah) mencontohkan cara bacaan Rasulullah S.A.W. dengan menunjukkan (satu) bacaan yang menjelaskan (ucapan) huruf-hurufnya satu persatu.” (Hadits 2847 Jamik At-Tirmizi).

A. Hukum Bacaan Tajwid (nun Mati atau Tanwin)

Gambar berikut ini merupakan contoh hukum nun mati. huruf yang diberi warna (merah : izhar halqi), (hijau : idgham), ( biru : ikhfa haqiqi), ( ungu : iqlab).

1. Pengertian Izhar Halqi (رإظها)
Disebut Izhar halqi apabila bertemu dgn salah satu huruf izhar maka cara melafazkan atau mengucapkannya harus jelas, apabila nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf Halqi (tenggorokan) misalnya : alif atau hamzah(ء), ha’ (ح), kha’ (خ), ‘ain (ع), ghain (غ), dan ha’ (ﮬ). Izhar Halqi ini mempunyai arti dibaca jelas.
Contoh : نَارٌ حَامِيَةٌ

2. Idgham (امغدإ)
Idgham Bighunnah mempunyai arti (dilebur dengan disertai dengung) Yaitu memasukkan atau meleburkan salah satu huruf nun mati atau tanwin (ـًـٍـٌ / نْ) kedalam huruf sesudahnya dgn disertai (ber)dengung, jika bertemu dgn salah satu huruf empat ini yaitu: ن م و ي
Contoh: مُّمَدَّدَةٍ عَمَدٍ فِيْ

Idgham Bilaghunnah mempunyai arti (dilebur tanpa dengung) Yaitu memasukkan atau meleburkan huruf nun mati atau tanwin (ـًـٍـٌ / نْ)kedalam huruf sesudahnya tanpa disertai dengung, jika bertemu dgn salah satu huruf lam atau ra (ر، ل)
Contoh: لَمْ مَنْ
Pengecualian
Jika nun mati atau tanwin bertemu dgn keenam huruf idgam tersebut tetapi ditemukan di dlm satu kata, conohnya بُنْيَانٌ, اَدُّنْيَا, قِنْوَانٌ, dan صِنْوَانٌ, maka nun mati atau tanwin tersebut harus dibaca jelas.

3. Iqlab
Hukum bacaan ini terjadi apabila ada huruf nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf ba’ (ب). Di dalam bacaan ini, bacaan nun mati atau tanwin berubah menjadi bunyi mim (م).
Contoh: لَيُنۢبَذَنَّ

4. Ikhfa’ haqiqi
Hukum bacaan ini apabila ada nun mati atau tanwin bertemu dgn huruf-huruf seperti ta’(ت), tha’ (ث), jim (ج), dal (د), dzal (ذ), zai (ز), sin (س), syin (ش), sod (ص), dhod (ض), , fa’ (ف), qof (ق), dan kaf (ك), maka ia harus dibaca samar-samar (antara Izhar dan Idgham)
Contoh: نَقْعًا فَوَسَطْنَ

B. Hukum Bacaan Tajwid (mim mati)

Selain hukum nun mati dan tanwin adapula hukum bacaan tajwid lainnya dalam mempelajari dan membaca Al Quran yaitu Hukum mim mati, yang disebut hukum mim mati jika bertemu dgn huruf mim mati (مْ) yang bertemu dgn huruf hijaiyah tertentu. Berikut contoh ayatnya, yang diberi tanda warna (biru : ikhfa syafawi), ( merah : idgham mimi), (hijau : izhar syafawi).
Hukum Bacaan Tajwid (mim mati) memiliki 3 jenis, yaitu sebagai berikut :

1. Ikhfa Syafawi (ﺇﺧﻔﺎﺀ ﺷﻔﻮﻱ)

Apabila ada huruf mim mati (مْ) bertemu dgn huruf ba (ب), maka cara membacanya harus dengan cara samar-samar di bibir dan dibaca dgn didengungkan.
Contoh: (فَاحْكُم بَيْنَهُم) (تَرْمِيهِم بِحِجَارَةٍ) (وَكَلْبُهُم بَاسِطٌ)

2. Idgham Mimi ( إدغام ميمى)

Apabila ada huruf mim mati (مْ) bertemu dgn huruf mim (م), maka cara membacanya adalah seperti menyuarakan mim rangkap atau ditasyidkan dan wajib anda baca dengung. Idgham mimi disebut juga dgn idgham mislain atau mutamasilain.
Contoh : (أَم مَنْ) (كَمْ مِن فِئَةٍ)

3. Izhar Syafawi (ﺇﻇﻬﺎﺭ ﺷﻔﻮﻱ)

Apabila ada huruf mim mati (مْ) bertemu dgn salah satu huruf hijaiyyah selain huruf mim (مْ) dan ba (ب), maka cara membacanya harus dgn jelas di bibir dan mulut anda tertutup.
Contoh: (لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ) (تَمْسُونَ)

C. Hukum bacaan Tajwid (mim dan nun tasydid)

Hukum bacaan mim dan nun tasydid disebut juga dgn wajib al-ghunnah (ﻭﺍﺟﺐ ﺍﻟﻐﻨﻪ) yang memiliki makna bahwa orang yang membacanya di wajibkan untuk mendengungkan bacaan. Maka jelaslah yang bacaan bagi kedua-duanya adalah didengungkan. Hukum ini berlaku bagi setiap huruf mim dan nun yang memiliki tanda syadda atau bertasydid (ﻡّ dan نّ).
Contoh: ﻣِﻦَ ﺍﻟْﺠِﻨﱠﺔ ﻭَﺍﻟﻨﱠﺎﺱِ

D. Hukum Bacaan Tajwid (alif lam ma’rifah)

Hukum bacaan Alif lam ma’rifah yaitu apabila dua huruf yang di tambah pada akhir atau awal dari kata yang mempunyai arti nama atau isim. Ada dua jenis alif lam ma’rifah yaitu qamariah dan syamsiah.

Alif lam qamariah yaitu lam yang diikuti oleh 14 huruf hijaiah, seperti: ‘ain (ع), ghain (غ), alif/hamzah(ء), ba’ (ب), jim (ج), ha’ (ح), kha’ (خ), fa’ (ف), qaf (ق), kaf (ك), mim (م), wau (و), ha’ (ﮬ) dan ya’ (ي). Hukum alif lam qamariah diambil dari bahasa arab yaitu al qamar (ﺍﻟﻘﻤﺮ) yang artinya adalah bulan. Maka dari itu, cara membaca alif lam ini adalah dibacakan secara jelas tanpa meleburkan bacaannya.

Alif lam syamsiah yaitu lam yang diikuti oleh 14 huruf hijaiah seperti: ta’ (ت), tha’ (ث), dal (د), dzal (ذ), ra’ (ر), zai (ز), sin (س), syin (ش), sod (ص), dhod (ض), tho (ط), zho (ظ), lam (ل) dan nun (ن). Nama asy syamsiah diambil dari bahasa Arab (ﺍﻟﺸﻤﺴﻴﻪ) yang artinya adalah matahari. Maka dari itu, cara membaca alif lam ini tidak dibacakan melainkan dileburkan kepada huruf setelahnya.

E. Hukum Bacaan Tajwid (idgham)

Hukum Idgham (ﺎﻡﻏﺩﺇ) adalah berpadu atau bercampur antara dua huruf atau memasukkan satu huruf ke dalam huruf yg lain. Oleh karena itu bacaan idgham harus dilafazkan dgn cara meleburkan suatu huruf kepada huruf setelahnya. Ada tiga jenis idgham yaitu:

Idgham mutamathilain (ﺇﺩﻏﺎﻡ ﻣﺘﻤﺎﺛﻠﻴﻦ – yang serupa) adalah bertemunya antara dua huruf yg sama sifat dan makhrajnya (tempat keluarnya) dal bertemu dal dan sebagainya. Hukumnya adalah wajib utk di idghamkan. Contoh: ﻗَﺪ ﺩَﺨَﻠُﻮاْ.

Idgham mutaqaribain (ﺇﺩﻏﺎﻡ ﻣﺘﻘﺎﺭﺑﻴﻦ – yang hampir) adalah bertemunya dua huruf yg sifat dan makhrajnya hampir sama, seperti ba’ bertemu mim, qaf bertemu kaf dan tha’ bertemu dzal. Contoh: ﻧَﺨْﻠُﻘڪُﻢْ

Idgham mutajanisain (ﺇﺩﻏﺎﻡ ﻣﺘﺠﺎﻧﺴﻴﻦ – yang sejenis) adalah bertemunya antara dua huruf yg sama makhrajnya akan tetapi tdk sama sifatnya seperti ta’ dan tha, lam dan ra’ serta dzal dan zha. Contoh: ﻗُﻞ ﺭَﺏﱢ

F. Hukum Bacaan Tajwid (mad)

Hukum bacaan Mad yg mempunyai arti yaitu melanjutkan atau melebihkan. Dari segi istilah Ulama tajwid dan ahli bacaan, mad bermakna memanjangkan suara dengan lanjutan menurut kedudukan salah satu dari huruf mad. Terdapat dua bagian mad, yaitu mad asli dan mad far’i. Terdapat tiga huruf mad yaitu alif, wau, dan ya’ dan huruf tersebut haruslah berbaris mati atau saktah. Panjang pendeknya bacaan mad diukur dengan menggunakan harakat.

G. Hukum Bacaan Tajwid (ra’)

Hukum ra’ adalah hukum bagaimana membunyikan huruf ra’ di dlm bacaan. Terdapat tiga cara yaitu kasar atau tebal, halus atau tipis, atau harus dikasarkan dan ditipiskan.

* Bacaan ra’ ini harus di kasarkan apabila:

  1. huruf ra’ yg mempunyai harakat atas atau fathah.Contoh: ﺭَﺑﱢﻨَﺎ
  2. huruf ra’ yg berbaris mati atau mempunyai harakat sukun dan huruf sebelumnya berbaris atas atau fathah.Contoh: ﻭَﺍﻻَﺭْﺽ
  3. huruf Ra’ berbaris mati yg huruf sebelumnya berbaris bawah atau kasrah.Contoh: ٱﺭْﺟِﻌُﻮْﺍ
  4. huruf Ra’ berbaris mati dan sebelumnya huruf yg berbaris bawah atau kasrah tetapi ra’ tadi bertemu dgn huruf isti’la’.Contoh: ﻣِﺮْﺻَﺎﺪ
* Bacaan ra’ yg harus di tipiskan adalah apabila:

  1. huruf ra’ yg berbaris bawah atau kasrah.Contoh: ﺭِﺟَﺎﻝٌ
  2. huruf ra’ yg sebelumnya terdapat mad lainContoh: ﺧَﻴْﺮٌ
  3. huruf Ra’ mati yg sebelumnya juga huruf berbaris bawah atau kasrah tetapi tidak berjumpa dgn huruf isti’la’.Contoh: ﻓِﺮْﻋَﻮﻦَ

* Bacaan ra’ yg harus di kasarkan dan ditipiskan adalah apabila setiap ra’ yang berbaris mati yang huruf sebelumnya berbaris bawah dan kemudian berjumpa dengan salah satu huruf isti’la’.
Contoh: ﻓِﺮْﻕ
Isti’la’ (ﺍﺳﺘﻌﻼ ﺀ): terdapat tujuh huruf yaitu kha’ (خ), sod (ص), dhad (ض), tha (ط), qaf (ق), dan zha (ظ).

H. Hukum Bacaan Tajwid (Qalqalah)

Hukum Qalqalah (ﻗﻠﻘﻠﻪ) yaitu bacaan pada huruf-huruf qalqalah dengan bunyi seakan-akan berdetik atau memantul. Huruf qalqalah ada lima yaitu qaf (ق), tha (ط), ba’ (ب), jim (ج), dan dal (د). Qalqalah terbagi menjadi dua jenis:

Qalqalah kecil yaitu jika salah satu dari huruf qalqalah itu berbaris mati dan baris matinya adlh asli karena harakat sukun dan bukan karena waqaf.
Contoh: ﻴَﻄْﻤَﻌُﻮﻥَ, ﻴَﺪْﻋُﻮﻥَ

Qalqalah besar yaitu jika salah satu dari huruf qalqalah itu dimatikan karena waqaf atau berhenti. Dlm keadaan ini, qalqalah dilakukan apabila bacaan di waqafkan tetapi tdk di qalqalahkan apabila bacaan diteruskan.
Contoh: ٱﻟْﻔَﻟَﻖِ, ﻋَﻟَﻖٍ

I. Waqaf (وقف)

Hukum bacaan Waqaf dari sudut bahasa mempunyai arti berhenti atau menahan, apabila dari sudut istilah tajwid mempunyai arti menghentikan bacaan sejenak dgn memutuskan suara di akhir perkataan utk bernapas dengan niat ingin menyambungkan kembali bacaan. Terdapat empat jenis waqaf yaitu:

– ﺗﺂﻡّ (taamm) – waqaf sempurna yaitu mewaqafkan atau memberhentikan pada suatu bacaan yg di baca secara sempurna, tidak memutuskan di tengah-tengah ayat atau bacaan, dan tidak mempengaruhi arti dari bacaan tersebut karena tdk mempunyai kaitan dgn bacaan atau ayat yang sebelumnya maupun yang sesudahnya.

ﻛﺎﻒ (kaaf) – waqaf memadai yaitu mewaqafkan atau memberhentikan pada suatu bacaan secara sempurna, tdk memutuskan di tengah-tengah ayat atau bacaan, namun ayat tersebut masih berkaitan makna dan arti dari ayat sesudahnya.

– ﺣﺴﻦ (Hasan) – waqaf baik yaitu mewaqafkan bacaan atau ayat tanpa mempengaruhi makna atau arti, namun bacaan tersebut masih berkaitan dgn bacaan sesudahnya

– ﻗﺒﻴﺢ (Qabiih) – waqaf buruk yaitu mewaqafkan atau memberhentikan bacaan secara tdk sempurna atau memberhentikan bacaan di tengah-tengah ayat, wakaf ini harus di hindari karena bacaan yg di waqafkan masih berkaitan lafaz dan maknanya dgn bacaan yang lain.

Tanda-tanda waqaf lainnya :

1. Tanda mim ( مـ ) disebut juga dgn Waqaf Lazim. yaitu berhenti di akhir kalimat sempurna. Wakaf Lazim disebut juga Wakaf Taamm (sempurna) karena wakaf terjadi setelah kalimat sempurna dan tidak ada kaitan lagi dengan kalimat sesudahnya. Tanda mim ( م ), memiliki kemiripan dgn tanda tajwid iqlab, namun sangat jauh berbeda dgn fungsi dan maksudnya;

2. tanda tho ( ﻁ ) adalah tanda Waqaf Mutlaq dan haruslah berhenti.

3.tanda jim ( ﺝ ) adalah Waqaf Jaiz. Lebih baik berhenti seketika di sini walaupun di perbolehkan juga utk tidak berhenti.

4. tanda zha ( ﻇ ) mempunyai makna lebih baik tidak berhenti

5. tanda sad ( ﺹ ) disebut juga dgn Waqaf Murakhkhas, menunjukkan bahwa lebih baik untuk tdk berhenti namun di perbolehkan berhenti saat darurat tanpa merubah maknanya. Perbedaan antara hukum tanda zha dan sad adalah pada fungsinya, dlm kata lain lebih di perbolehkan berhenti pada waqaf sad

6. tanda sad-lam-ya’ ( ﺻﻠﮯ ) merupakan singkatan dari “Al-washl Awlaa” yg mempunyai arti “wasal atau meneruskan bacaan adalah lebih baik”, oleh karena itu meneruskan bacaan tanpa mewaqafkannya adalah lebih baik;

7. tanda qaf ( ﻕ ) merupakan singkatan dari “Qiila alayhil waqf” yg mempunyai makna “telah di nyatakan boleh berhenti pada wakaf sebelumnya”, oleh karena itu lebih baik meneruskan bacaan walaupun boleh diwaqafkan

8. tanda sad-lam ( ﺼﻞ ) merupakan singkatan dari “Qad yuushalu” yg mempunyai makna “kadang kala boleh diwasalkan”, oleh karena itu lebih baik berhenti walaupun kadang kala boleh diwasalkan

9. tanda Qif ( ﻗﻴﻒ ) mempunyai maksud berhenti! yaitu lebih diutamakan untuk berhenti. Tanda tersebut biasanya muncul pada kalimat yg biasanya si pembaca akan meneruskannya tanpa berhenti

10. tanda sin ( س ) atau tanda Saktah ( ﺳﮑﺘﻪ ) menandakan berhenti seketika tanpa mengambil napas. Dgn kata lain, si pembaca haruslah berhenti seketika tanpa mengambil napas baru untuk meneruskan bacaan

11. tanda Waqfah ( ﻭﻗﻔﻪ ) mempunyai maksud sama seperti waqaf saktah ( ﺳﮑﺘﻪ ), namun harus berhenti lebih lama tanpa mengambil napas

12. tanda Laa ( ﻻ ) mempunyai maksud “Jangan berhenti!”. Tanda ini muncul kadang-kadang pada akhir maupun pertengahan ayat. Apabila tanda laa ( ﻻ ) muncul di pertengahan ayat, maka tidak di benarkan utk berhenti dan jika berada di akhir ayat, si pembaca tersebut boleh berhenti atau tidak

13. tanda kaf ( ﻙ ) merupakan singkatan dari “Kadzaalik” yg mempunyai arti “serupa”. Dgn kata lain, arti dari waqaf ini serupa dgn waqaf yg sebelumnya muncul.

14. tanda bertitik tiga ( … …) yg disebut sebagai Waqaf Muraqabah atau Waqaf Ta’anuq (Terikat). Waqaf ini akan muncul sebanyak dua kali di mana-mana saja dan cara membacanya adalah harus berhenti di salah satu tanda tersebut. Jika sudah berhenti pada tanda pertama, tidak perlu berhenti pada tanda kedua dan sebaliknya.

Nah itulah sedikit hukum bacaan tajwid yang bisa saya sampaikan semoga anda dapat memahaminya, apabila kurang faham sebaiknya carilah kyai atau ustad yang dapat mengajarkan kepada anda lebih detailnya lagi tentang hukum bacaan tajwid. Berikut video membaca alquran yang baik dan benar.





















Sumber : www.duniahq.com/